Tuesday, December 8, 2009

Jenis Hama dan Penyakit Tanaman Jati

Jenis – Jenis Hama dan Penyakit Tanaman Jati

Hama potensial yang biasanya menyerang beberapa pohon hutan termasuk Jati (Tectona grandis ) dalam suatu areal hutan yaitu :

Hama Benih

Diantaranya adalah ulat Dichorocis punctiferalis dan Pagyda salvalis dari Lepidoptera yang merupakan hama terpenting. Ulat menyerang mesokarp dan keping biji yang belum keras yang digunakan sebagai cadangan makanan. Waktu serangan biasanya pada musim berbuah , yaitu antara bulan Juni hingga November. Selain hama di atas hama penyerang benih yang lain yaitu Gargara carinata, Gargara flavocarinata, Gargara pulchella, Leptocentru vicarius dari ordo Homoptera dan Lasioderma serricome dari ordo Coleoptera.

Hama di Persemaian

Jenis hama di persemaian terdiri dari jenis Anomala sp, Clinteria klugi, Holotrichia sp, Oryctes rhinoceras dan Lachnostera spp dari ordo Coleoptera. Jenisjenis rayap yang menyerang akar adalah Microcerotermes sp dan Odontotermes spp. Selain itu dijumpai jenis Tarbinskiellus portentosus yang menyerang batang dan daun anakan di persemaian. Jenis hama yang menyerang daun anakan lainnya adalah Aullarches miliaris, Eucoptarca sp, Euprepocnemis sp, Hieoglyphus sp dan Teratodes sp.

Hama di areal Pertanaman

Jenis hama yang menyerang areal pertanaman Jati sesuai daerah dan organ yang diserang adalah :

(1) Hama yang menyerang daun yaitu dari Coleoptera 41 jenis, Lepidoptera 80 jenis, Orthoptera 18 jenis. Jenis hama penting yang perlu diperhatikan yaitu Eutectona machareallis dari Lepidoptera dan Hyblaea puera juga dari Lepidoptera.

(2) Hama yang menyerang batang atau hama penggerek batang seperti Cossus cadambae, Endoclita chalybeata, Idarbela quadrinotata, Sahyadrassus malabaricus dari Lepidoptera dan Dihammus cervicus dari Coleoptera. Sedangkan jenis insekta yang sering menimbulkan gall atau kanker yaitu Asphodylia tectonae dari Diptera, Anoplocnemis taistator, Icerya fomicarum, Laccifer lacca, Planococcus sp, dan Perisopneumon sp dari Homoptera. Gejala penyakit kanker muncul setelah 3-4 tahun terjadi serangan, bahkan ada yang 7 tahun. Gejala yang tampak antara lain batang membengkak dan berlubang-lubang, serta warna kulit batang berubah menjadi coklat kehitaman akibat keluarnya lendir. Kualitas kayu dari tanaman yang terserang akan turun sehingga nilai jualnya akan turun.

Penyakit potensial yang biasanya menyerang beberapa pohon hutan termasuk Jati (Tectona grandis ) dalam suatu areal hutan yaitu :

Penyakit akar

Jenis gangguan pada akar tanaman Jati yang sering dijumpai hádala Pseudomonas Tectonae. Penyakit ini ditandai dengan adanya daun yang menguning dan kemudian berubah menjadi coklat. Penyakit ini sulit diberantas. Selain itu juga dijumpai jamur akar Armilaria melea, Phellinus hellinus, Phellinus lamaonsis, Phellinus noxius, Helicobasidium compactum, Phellinus rhizomorpho, Ustulina deusta, Xylaria thwaittesii, Polyporus zonalis, Polyporus shoreae serta jenis cendawan akar merah Rigidoporus lignosus.

Penyakit Batang

Jenis penyakit yang menyerang batang tanaman Jati di antaranya Corticium salmonicolor dan Nectria haematococca sebagai penyebab kanker batang. Serangannya ditandai dengan daun layu dan berwarna hitam gelap, muncul tubuh buah jamur yang menebal berwarna putih hingga merah jambu pada kulit luar, timbul benjolan lapisan gabus pada permukaan batang, kulit kayu pecah-pecah kemudian terjadi luka dan berlubang-lubang arah memanjang.

Penyakit pucuk daun

Jenis penyakit yang menyerang pucuk daun yaitu Stemphyllum sp, dan Phomopsi tectonae serta jenis Ganoderma applanatum dan Phellinus lamoensis yang menyebabkan akar berwarna coklat. Jenis lain yang menyerang daun di antaranya Cercospora sp, Mycosphaerella sp, Sphaceloma sp, Sclerotium sp, Podospora sp, Xanthomonas sp, Rhizoctonia sp, Marasmius sp serta Phyllactinia sp. Adapun serangan penyakit pucuk daun dapat dilihat dari tanda-tanda munculnya bercak-bercak coklat tua, daun mengering dan kehilangan turgor, daun layu dan rontok, bila dicabut jaringan kayu berwarna gelap sampai hitam serta batang pada permukaan tanah menjadi lunak dan basah.

DAFTAR PUSTAKA

Adisubroto, S dan Priasukmana, 1985, Teknik Pembangunan Persemaian Eucalyptus pellita Wild, Jurnal Peneitian dan Pengembangan Hutan, Bogor.

Sumarna Yana, 2001, Budi Daya Jati, Penebar Swadaya, Jakarta

No comments: